Misteri Parang Maya, Ceritanya Sukses di Budaya Kalimantan

Misteri Parang Maya, Ceritanya Sukses di Budaya Kalimantan

Achmad Benbela berhasil mempopulerkan budaya Kalimantan dengan cara berbeda. Berawal dari Kuyang yang terkenal sebagai makhluk tak kasat mata asal daerah Khatulistiwa, kini ia menerbitkan novel horor Parang Maya.

Parang Maya adalah ilmu hitam yang mengirimkan lawan dari jarak jauh. Ilmu ini mirip dengan ilmu hitam di Jawa. Novelis Achmad Benbela asal Sampit, Kotawaringin Timur, mengatakan, cerita yang ditulisnya mendapat dukungan dari teman dan kerabat yang mengenalnya.

BACA JUGA : Cerita Angkernya Rumah Hantu Darmo Diangkat Jadi Sebuah Film

Teman-teman justru mendukungnya, karena merasa daerah kita juga bisa melahirkan cerita-cerita yang bisa mengharumkan nama bangsa. Kemudian secara tidak langsung sebagai upaya diplomasi, kata Achmad Benbela saat diwawancarai detikcom, baru-baru ini.

Menurut pria yang akrab disapa Benbela ini, ia ingin memperkenalkan berbagai budaya yang ada di Kalimantan kepada pembaca Indonesia.

Ada beberapa pembaca yang ingin mengetahui tentang Kalimantan, juga membawa manfaat bagi UMKM disini, alat musik tradisional disini, senjata dan budaya suku lokal yang mereka cari detailnya.

BACA LAINYA : Kisah Cerita Mistis yang Selimuti Alas Purwo Banyuwangi

Kisah horor Parang Maya bermula dari thread yang diunggahnya melalui akun Twitter pribadinya pada tahun lalu. Dia menerbitkan ceritanya dua kali seminggu dan menerima sambutan hangat.

Setiap bab yang menggunakan teknik ‘menggantung’ ternyata menghasilkan ekspresi berbeda dari pembacanya. “Mungkin itu yang membuat kami semakin penasaran,” tegas Benbela.

Parang maya secara harafiah berarti senjata tajam yang dikirimkan secara tidak kasat mata.

Awalnya perang siber menggunakan parang yang dibakar kemudian diberi mantra tertentu, parang tersebut akan terbang, menghilang dan melukai korbannya. Terakhir, semua jenis ilmu hitam ada parangnya dan banyak jenisnya, dari yang ringan hingga yang berat, lanjutnya.

Menurut keterangan Benbela, dirinya kerap mendengar misteri dan adat istiadat parang yang berasal dari daerah Barito. Di awal rencananya, ia ingin menyoroti ritual penyembuhan suku Dayak yang disebabkan oleh hal-hal gaib dan salah satunya adalah misteri parang maya.

Saya mendapat cerita dari 4 atau 5 sumber berpengalaman lalu saya kemas menjadi satu cerita utuh. Beberapa orang tua meninggal karena konflik dengan orang lain. “Pada malam ke 40 dia sakit, tiba-tiba meninggal dan setelah digeledah ternyata ada yang mencelakainya,” ujarnya.

error: Content is protected !!