Auli Kyllikki Saari adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang dibesarkan di sebuah rumah pertanian di Isojoki. Ia adalah putri dari pasangan Eino Viljami Saari dan Vilhelmiina Saari yang lahir pada tanggal 6 Desember 1935 namun tewas dibunuh pada tanggal 17 Mei 1953.
Kyllikki Saari tinggal bersama ayah, ibu, dan 3 saudara perempuan serta 2 saudara laki-laki. Kylikki bekerja di sebuah kantor pendeta. Jika berangkat menuju gereja untuk menghadiri kebaktian, Kylikki kerap mengendarai sepedanya karena jarak yang cukup jauh dengan rumahnya.
Tragedi Awal Menghilangnya Kyllikki Saari
Saat itu Kyllikki menghadiri acara kebaktian yang dilanjutkan ke acara pertemuan doa. Pada hari itu, Kyllikki kembali dari kebaktiannya dari Gereja Kortteenkylä yang berjarak 13 km dari rumahnya.
Dan ia pun segera pulang, dan mengatakan pada orang rumahnya kalau ia sedang lelah dan ingin istirahat. Namun bagi orang tuanya ini adalah hal yang tidak biasa. Kemudian masih di hari itu juga, dia pergi ke sebuah rapat pemuda bersama temannya, yang bernama Maiju.
Saat mempersiapkan diri untuk acara malam itu, Kyllikki Saari benar-benar gelisah. Kyllikki mengatakan jika ia senang hadir di acara tersebut, tetapi ia merasa takut untuk perjalanan pulang karena itu pasti terlalu larut malam. Karena perjalanan menuju rumahnya harus melewati hutan yang cukup panjang dan gelap.
Akhirnya pada pukul 18:00, Kyllikki pergi ke acara rapat pemuda tersebut di Sekolah Dasar Kortteenkylä bersama temannya Maiju Yli-Hietala. Setelah itu, Maiju memperhatikan bahwa wajah Kylikki terlihat khawatir dan gelisah sepanjang malam. Dalam perjalanan pulang dari rapat, kedua wanita muda itu berpisah di persimpangan pada pukul 10.30 malam.
Kata kata terakhir Kyllikki kepada Maiju saat itu adalah, “Eiköhän se tästä mene nytkin, kuten ennenkin on mennyt. Hei vain, Maiju”
Seseorang Melihat Gadis Tersebut Berjalan Mengenakan Sepeda
Pada pukul 10:40, seorang pria bernama Tie-Jaska yang baru kembali dari Möyky melihat Kyllikki berjalan sejauh 1,6 kilometer lebih jauh (dari perempatan) menuju rumahnya di desa Heikkilä.
Orang Tua Kyllikki Saari Mengira Putrinya Menginap Dirumah Temannya Maiju
Beberapa hari kemudian, munculah laporan orang hilang, setelah orang tua Kylikki yang mengira anaknya sedang menginap di rumah Maiju, mendapat telfon dari kantor pendeta yang bertanya mengapa Kyllikki tidak kunjung datang. Mereka pun mulai khawatir karena hingga hari Minggu anaknya belum juga pulang. Orang tua Kylikki pun langsung membuat laporan orang hilang.
Sudah jelas disini, jika Maiju bukanlah orang terakhir yang melihat Kyllikki. Bahwa Tie-Jaska lah yang terakhir kali bertemu gadis itu di malam hari sebelum dia menghilang.
Dalam minggu-minggu setelah Kyllikki menghilang, seorang saksi melihat mobil berwarna krem dengan sebuah sepeda di bagasinya. Sementara saksi yang lain menyatakan telah mendengar isak tangis yang meminta pertolongan yang bersumber dekat ke arah danau Kaarankajarvi.
Pencarian Jasad Kyllikki Saari Dimulai
Pada awalnya pihak kepolisian meyakini jika Kyllikki diserang oleh orang yang tidak dikenal dan berspekulasi bahwa si pembunuh mungkin memiliki motif seksual, tetapi tidak ada bukti yang dihasilkan untuk mendukung tuduhan ini.
Pencarian pun dilakukan pada hari Rabu, 20 Mei 1953, dimulai dari lokasi dimana Kyllikki dan Maiju berpisah di malam itu. Pencarian tersebut dilakukan oleh otoritas polisi setempat dan sekitar 30 orang penduduk yang turut membantu. Tidak ada jejak yang ditemukan di tempat Kyllikki menghilang bahkan sepedanya pun tidak ditemukan. Informasi tentang menghilangnya Kyllikki pun menyebar dengan cepat.
Pembunuhan Kyllikki adalah salah satu kejahatan luar biasa dan paling serius yang terjadi di seluruh Finlandia dalam dekade saat itu. Beberapa saksi pernah melihat mobil berwarna krem dengan sebuah sepeda yang mirip dengan punya Kyllikki, diletakan pada bagasinya.
Mereka melihat sebuah mobil berwarna krem yang telah melintasi jalur yang sama dengan Kyllikki. Salah satu saksi mata berusia 12 tahun, mengatakan dia melihat sebuah mobil krem melewati permukiman dengan sepeda di bagasi sekitar pukul 11 malam.
Pencarian mobil diluncurkan, namun tidak membuahkan hasil. Meskipun ada publikasi, namun mereka belum menemukan pemilik mobil krem tersebut. Teori paling populer di kalangan pers dan masyarakat umum pada saat ini adalah bahwa Kyllikki Saari telah dianiaya oleh gangster jalanan, mungkin ia telah meninggal atau terluka sangat serius sehingga orang-orang itu membunuhnya.
Seiring Berjalannya Waktu Sepeda Kyllikki Saari Telah Ditemukan
Pencarian berlanjut tanpa hasil sampai pada 22 Juli, ketika dua pemetik buah beri melihat ban sepeda di rawa gambut Lellulaakso yang terpencil. Dan memang benar, sepeda itu adalah milik Kyllikki Saari. Katup pada ban telah dilepas untuk membuatnya tenggelam tanpa meninggalkan bekas di rawa.
Lokasi penemuan sepeda berada di hutan lebat yang terletak ratusan meter dari jalan raya. Dari sini disimpulkan bahwa yang membuang sepeda itu pasti mengenal lokasi tersebut dengan baik.
Pencarian besar-besaran dilakukan di Danau Kaarankajärvi di perbatasan Kuortane dan Lehtimäki. Warga setempat bersaksi bahwa dia telah mendengar seorang wanita berteriak minta tolong dari arah danau, terdengar suara pria dan dua tembakan senjata pada pagi hari setelah hilangnya Kyllikki.
Setelah mencari tahu, pengakuan warga yang bernama Autio melihat dua pria yang tidak dikenalnya dan sebuah mobil krem dengan dua pria di dalamnya. Warga lain di daerah itu juga mengatakan bahwa mereka terbangun karena suara tembakan pagi itu.
Akhirnya Jasad Gadis Berusia 17 Tahun Tersebut di Temukan
Pada hari Sabtu, 10 Oktober, jam 9 pagi, seorang pria bernama Valtteri Mäkelä menemukan sepatu Kyllikki Saari dengan syal dan kaus kaki pria yang terselip di dalamnya.
Dilanjutkan pada pagi hari Minggu, 11 Oktober, seorang pria bernama Ilmari Hietaoja melihat sebuah cabang pinus layu. Lokasi tersebut kisaran 20 meter dari ditemukannya sepatu Kylikki.
Hietaoja memanggil rekannya untuk mencabut cabang pinus mencurigakan yang ternyata pangkal cabang itu telah diruncingkan yang kemudian ditancapkan di tanah. Mereka menggali gundukan tanah mencurigakan itu.
Betapa terkejudnya mereka, di kedalaman setengah meter. Menemukan tubuh Kylikki yang sebagian sudah membusuk. Kepala dan bahunya dililit mantelnya sendiri. Tubuh bagian bawah gadis itu telanjang dan dadanya tersingkap dari bra yang dipakainya.
Tanah kuburan tempat ditemukannya jenazah Kylikki terletak sekitar 200 meter dari jalan raya. Tak lama dari itu jasadnya langsung di otopsi oleh seorang profesor kedokteran forensik, mengatakan setelah memeriksa tubuh Kyllikki disimpulkan bahwa gadis itu telah dibunuh oleh pukulan benda tumpul di kepalanya yang mengarah ke wajahnya dan mematahkan hidung dan tulang pipinya.
Tidak ada bekas hubungan seksual yang ditemukan, tetapi ini tidak mengesampingkan kemungkinan adanya pelecehan seksual. Dalam pencarian sebelumnya, sepatu dan cabang pinus tidak terlihat, sehingga diduga bahwa mereka menguburnya di tempat itu sesudah rencana.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tubuh Kyllikki sudah dalam keadaan membusuk ketika cabang pinus yang tajam telah ditancapkan di kuburan hingga menembus perut jenazah di dalamnya. Jam tangan, dompet dan buku nyanyian milik Kyllikki Saari hilang. Sehingga disimpulkan jika sub-motif pembunuhan juga bisa berupa perampokan.