Jadi Tempat Horor di Gunung Lawu Mengapa Disebut Pasar Setan

Jadi Tempat Horor di Gunung Lawu Megapa Disebut Pasar Setan

Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) dikenal sebagai tempat yang menyimpan banyak misteri. Gunung ini mempunyai tempat yang sangat istimewa bagi sebagian masyarakat jawa, salah satunya adalah Pasar Setan yang terkenal di kalangan pendaki dan masyarakat sekitar. Namun sebagian orang penasaran kenapa salah satu kawasan Gunung ada di Pasar Setan.

Lalu apa alasannya disebut Pasar Setan di Gunung Lawu? Pasalnya, tidak sedikit orang yang pernah mendaki Gunung pernah mendengar suara bising atau keramaian seperti di pasar. Namun hiruk pikuk itu hanya berupa suara tanpa wujud, aktivitasnya tak kasat mata.

BACA JUGA : Kisah Kastil Drakula di Rumania yang Mencengkam

Lokasi Pasar Setan ini berbentuk padang savana yang dipenuhi tumpukan batu. Aktivitas pasar ini terjadi pada malam hari, khususnya malam Jumat.

Sebagai informasi Gunung Lawu telah berdiri kokoh di salah satu daerah tiga kabupaten dan menjadi pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ketiga kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah), Kabupaten Magetan, dan Ngawi (Jawa Timur).

Gunung ini selalu dikaitkan dengan cerita mistis. Pasalnya, selain menjadi incaran para pecinta alam, gunung ini kerap dikunjungi oleh orang-orang yang percaya pada aktivitas supranatural, seperti meditasi.

Gunung ini dulunya bernama Wukirmahendra dan dijuluki gunung seribu satu cerita karena banyak sekali cerita tentang gunung ini. Gunung ini juga dijuluki paku Pulau Jawa.

BACA LAINYA : Kisah Vila Terbengkalai yang Jadi Tempat Syuting Film Suzana

Pendakian ini dapat dilakukan melalui sebuah tiga jalur yaitu Cemoro Kandang di Blumbang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Cemoro Sewu di Magetan, Jawa Timur; lalu Candi Cetho di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar.

Konon Gunung Lawu juga merupakan pusat salah satu aktivitas spiritual di Tanah Jawa dan ada kaitannya dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.

Di sisi lain, Gunung Lawu masuk dalam kategori ‘gunung tidur’ karena sudah lama tidak menunjukkan aktivitas vulkanik meski berstatus gunung berapi. Gunung masuk dalam jajaran tujuh puncak tertinggi di Pulau Jawa.

Salah satu tokoh yang memahami seluk beluk Gunung Lawu, Polet – biasa disapa Pak Po – tak menampik jika merupakan gunung yang penuh misteri.

error: Content is protected !!