Rapunzel yang ada di sebuah film Disney, berbeda dengan kisah aslinya. Sosok Rapunzel yang asli terkenal dengan wanita yang cantik, di kurung di menara. Namun bukan hanya parasnya saja yang cantik, ia dikenal juga sebagai wanita yang suci.
Sosok Inspirasi Rapunzel di Ambil Dari Kisah Saint Barbara
Dialah Saint Barbara, sosok wanita yang menjadi inspirasi utama cerita Rapunzel.
Barbara adalah putri seorang pedagang Romawi yang kaya pada abad ketiga. Ayahnya sendirilah yang telah menguncinya di menara agar dia tidak bisa memeluk agama Kristen.
Akan tetapi Barbara menemukan jalannya, ia juga menolak untuk menikah, sama seperti para Saint yang melindungi kesucian mereka meskipun harus melalui beberapa langkah ekstrem.
Hal pertama yang dapat dijadikan kesimpulan ialaha, antara Saint Barbara dan Rapunzel memiliki nasib yang sama-sama terkunci di menara. Kisah awalnya diceritakan oleh Jacobus de Voragine, Uskup Agung Genoa, pada 1275 Masehi.
Namun, jika di kisah Rapunzel, ia adalah gadis kecil yang di culik oleh penyihir Mother Gothel selama 18 tahun dan di kurung di menara. Sedikit berbeda dengan Saint Barbara, orang jahat dalam kehidupannya ialah ayahnya sendiri.
Dalam Disney Rapunzel, dia dikunci di menara oleh penyihir jahat yang kemudian mengaku dirinya sebagai ibu dari Rapunzel. Tetapi dalam legenda Santa Barbara, dia dikunci di menara oleh ayahnya sendiri. Menurut legenda Saint Barbara mengatakan bahwa ayahnya mengurungnya di menara karena dua alasan.
Pertama, Barbara begitu cantik sehingga ayahnya bosan menolak para pelamar yang tidak cocok dengan kriteria yang diinginkan sang ayah. Ayahnya ingin memilihkan suami untuk Barbara, jadi dia membatasi persaingan para pelamar dengan menyembunyikan Barbara.
Dan alasan kedua karena ayah Barbara takut akan pengaruh agama baru, Kristen. Dia adalah pedagang Romawi yang kaya dan khawatir tentang penyebaran agama baru yang lebih banyak membantu orang miskin. Jadi, dia menempatkan Barbara di menara agar anaknya tidak masuk Kristen, karena ayahnya tahu bahwa Barbara sangat peduli pada orang miskin.
Meskipun Saint Barbara Dikurung, Dirinya Tetap Memperdalam Agama Kristen
Dia mendapatkan makanan dan pakaiannya dengan keranjang yang diikat memakai tali. Tapi entah bagaimana agama baru itu bisa menemukan cara untuk menghubunginya. Menurut legenda, seorang asing menyelipkan buku di keranjang Barbara. Buku itulah yang mengajarkan tentang agama Kristen, dan Barbara langsung bertobat.
Dia bahkan menipu ayahnya agar mengirim seorang pendeta kepadanya dengan berpura-pura sakit dan meminta bantuan dokter (para pendeta juga dikenal sebagai dokter untuk menyembuhkan jiwa), sehingga dia bisa diam-diam dibaptis.
Menurut Life of Saint Barbara, yang ditulis pada abad ke-13, ayah Barbara sangat marah ketika dia mengatakan kepada ayahnya bahwa dia telah masuk Kristen. Sang ayah menyeretnya ke penjara dengan rambutnya. Meskipun dia adalah putrinya sendiri, ayah Barbara menuntut agar dia diadili hanya karena sang anak menjadi seorang Kristen.
Di persidangan, hakim yang beragama pagan memerintahkan Barbara untuk memilih antara meninggalkan agama Kristen atau disiksa. Tapi Barbara memilih penyiksaan. Saat itu Barbara berkata, “fie on your devils!”
Penyiksaan Terhadap Barbara pun Berakhir Tragis
Satu hal yang terburuk adalah hakim menelanjangi Barbara dan mencambuknya lalu mengiris dagingnya dan menaburnya dengan garam. Ketika Barbara diarak keliling kota dalam keadaan telanjang untuk mempermalukannya, Tuhan mengirim seorang malaikat untuk menutupi tubuhnya melalui kabut sehingga Barbara tidak terlalu menderita.
Pada akhirnya orang-orang yang mengurung Barbara di menara merekalah yang mengakhiri gadis tersebut. Ayahnya menjambak rambutnya yang indah dan menebas kepala Barbara dengan pedang. Menurut legenda, begitu Barbara meninggal, sambaran petir mengenai ayahnya dan langsung membunuhnya.