Jika berbicara mengenai tempat paling angker di kota Surabaya, tentu saja Rumah Hantu Darmo pemenangnya. Tak sedikit warga yang mendengar atau bahkan merasakan kejadian mengerikan di rumah besar yang terletak di Jalan Puncak Permai II Nomor 26, Kelurahan Tanjungsar, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jawa Timur itu.
Konon satu keluarga tinggal di rumah mewah yang sangat luas ini. Pihak keluarga diduga mengatur pesugihan tersebut. Suatu hari semua anggota keluarga meninggal dan alasan kematian mereka terasa aneh.
Keluarga Darmo Memutuskan Untuk Mengganti Tumbal Manusia, Menjadi Hewan
Suatu hari keluarga tersebut berhenti mengorbankan nyawa manusia dan menggantinya dengan hewan. Keputusan ini ternyata menjadi bencana bagi keluarga kaya tersebut. Saat bepergian dengan kapal, keluarga tersebut mengalami kecelakaan. Kapal yang mereka tumpangi tenggelam secara misterius. Bahkan kabarnya platform tersebut masih belum ditemukan.
Sementara itu, ada dua orang anggota keluarga yang tidak ikut pelayaran laut tersebut. Mereka tinggal di sebuah rumah mewah selama beberapa waktu sebelum kematian mereka.
Dalam versi lain, dua orang yang tidak ikut serta dalam pelayaran laut yang menewaskan sebagian besar anggota keluarga kaya itu adalah seorang bayi dan seorang ibu rumah tangga. Konon, seiring bertambahnya usia, sang anak dikabarkan rutin datang ke rumah Kliwon setiap Jumat malam. Wanita itu tidak pernah keluar dari mobilnya. Ia meminta petugas keamanan menanam bunga di area rumah mewah. Ada yang berpendapat bahwa perempuan adalah pewaris rumah.
Keluarga itu menyewa rumah mewah. Suatu hari, sekelompok penjahat menculik dan membunuh seluruh anggota keluarga. Pembunuhan tersebut konon merupakan kutukan bagi semua orang yang tinggal di Rumah Hantu Dharma. Pada tahun 1997, sebuah rumah mewah yang berukuran sangat besar dan tidak berpenghuni musnah dilalap api. Hanya reruntuhan yang tersisa dari api.
Kisah Misteri Keluarga Darmo yang Dijadikan Film
Kisah rumah hantu Dharma tidak hanya diketahui oleh penduduk kota pahlawan tersebut, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2014, kisah rumah hantu Darmo diangkat ke layar lebar. Film tersebut berjudul Malam Suro di Rumah Darmo. Sutradara film yang dimaksud, Eka, mengklaim film garapannya berdasarkan kisah nyata.
“Alasan pemberian judul Malam Suro di Rumah Darmo karena pihak keluarga tenggelam di laut dan terjadi pembunuhan pada Malam Suro,” jelas Eka dalam siaran persnya. Malam Suro di Rumah Darmo menambah daftar panjang genre horor yang ada di bioskop Indonesia saat itu. Kisah yang diceritakan dalam film tersebut juga tidak jauh berbeda dengan cerita yang beredar di masyarakat.
Setelah memperoleh banyak kekayaan berupa emas, rumah dan kemewahan lainnya, keluarga ini harus melakukan pengorbanan dan hadiah sebagai balasannya. Suatu hari, keluarga tersebut berencana melakukan penipuan dengan menghentikan persembahan dan pengorbanan. Mereka melarikan diri melalui laut.
Para hantu kemudian menenggelamkan kapal, membunuh seluruh anggota keluarga selama perjalanan. Rumah dan seluruh harta benda yang dulunya milik keluarga kaya raya akhirnya dirasuki hantu.
