Hukuman mati atau eksekusi adalah membunuh seseorang sebagai hukuman atas suatu kejahatan.
Dahulu, eksekusi tidak semudah menembakkan senjata. Hukuman mati dibuat sangat menyakitkan untuk memberikan efek jera bagi narapidana.
Nah Inilah 3 Eksekusi Paling Mengerikan di Dunia
- Dikuliti Hidup-hidup
Eksekusi paling mengerikan sepanjang abad ini adalah dikuliti hidup-hidup. Hukuman ini terjadi antara abad ke-13 dan ke-18 dan dilakukan terhadap tahanan dari Tiongkok kuno, Aztec Mesoamerika, dan Eropa. Sesuai dengan namanya dan tanpa alat atau nama tertentu, hukuman ini sengaja dirancang untuk menimbulkan penderitaan yang sebesar-besarnya bagi para korbannya. Mula-mula tubuh korban dilunakkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar gosong atau direbus. Saat tubuh melunak, kulit korban dipotong memanjang dan dirobek secara paksa saat dalam keadaan sadar. Penyiksaan ini dilakukan secara perlahan sehingga memerlukan waktu yang lama. Usai dikuliti, korban hidup menderita selama berhari-hari. Dagingnya yang terbuka juga mengundang serangga atau hewan untuk memburunya. Kemudian, korban meninggal karena kehilangan darah secara perlahan, mati lemas dan infeksi akut.
- Lingchi
Lingchi, atau pemotongan perlahan, adalah salah satu eksekusi paling mengerikan yang dilakukan terhadap penjahat di Kekaisaran Tiongkok. Sesuai dengan namanya, eksekusi dilakukan dengan cara menyayat korban dengan seribu sayatan pelan hingga meninggal dunia. Politisi Tiongkok Dinasti Ming Fang Xiaoru adalah salah satu korban eksekusi Lingchi pada tahun 1402. Algojo melakukan eksekusi secara perlahan dan hati-hati dengan memotong dari batang tubuh hingga dada, leher, dan kemudian wajah. Algojo juga harus memastikan korban selamat hingga operasi terakhir. Hukuman Lingchi memakan banyak korban selama lebih dari dua milenium.
Baca Juga : Kisah Pembunuhan Berantai Ted Bundy Tewas Di Eksekusi Dengan Kursi Listrik
- The Spanish Donkey
The Spanish Donkey atau Keledai Spanyol adalah alat hukuman yang diciptakan oleh Inkuisisi Suci di Perancis pada abad ke-12. Hukuman ini menyasar orang-orang yang tidak percaya pada agama Kristen atau orang Kristen yang melakukan kejahatan di seluruh Eropa, Perancis, Italia dan Amerika Serikat.
Alat ini didesain menyerupai keledai dengan tempat duduk berbentuk segitiga yang runcing. Kemudian korban dieksekusi berhari-hari di atas keledai telanjang, kemudian untuk memaksimalkan hukuman, kaki korban eksekusi ditimbang, digelitik dan ditarik hingga ujungnya semakin tajam. Kemudian alat ini secara perlahan membunuh mereka karena kehilangan darah. Korban yang selamat dari eksekusi ini akan mengalami kelumpuhan permanen dan meninggal beberapa hari kemudian karena infeksi. Pasalnya alat ini merusak alat kelamin, sakrum dan berbagai organ dalam di perut bagian bawah.