Gunung Kawi ini terletak disebelah barat daya kabupaten Malan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Selain itu ini terkenal dengan kearifan lokal, nilai-nilai budaya dan keindahan alamnya. Konon Gunung Kawi juga kerap sekali dikaitkan dengan Pesugihan.
Menurut cerita yang bererdar gunu merapi ini sudah lama sekali tidak aktif sehingga dijadikan sebagai sarana kegiatan spritual atau pemujaan. Sehingga terkesan mistis dan banyak sekali aktivitas ritual yang dilakukan pada malam Jum’at. Pesarean itu dikenal sebagai hari pemakaman Eyang Jugo. Selain itu setiap 12 Suro, diperingati wafatnya Eyang Sujo.
Ritual Pesugihan Gunung Kawi di Lakukan Denga Cara yang Sederhana
Para pelaku yang mau melakukan pesugihan di wajibkan melakuakn tapabrata selama 3 hari di bawah pohon kramat, yaitu pohon dewandru. Sebelum memulai kegiatan, mereka di wajibkan mandi suci yang dimpin oleh juru kunci disana. Saat melakukan pensucian ini, pelaku harus melakukan kontrak mati dengan penguasa gaib Gunung Kawi.
Setiap orang yang meminta pesugihan harus menawarkan untuk memberikan tumbal nyawa setiap tahunnya. Hal ini digunakan agar melanggengkan kekayaan. Lebih mengerikannya lagi, tumbal yang akan di berikan adalah keluarga yang masih ada hubungan darah.
Setelah rituan dilakukan, daun pohon tersebut akan jatuh dan pelaku pesugihan harus menyimpan daun itu seumur hidup. Menurut mitos yang beredar, daun dewandaru mampu memberikan rezeki dan memberikan uang gaib setiap harinya.
Pohon dewandaru ini persis sekali berada didepan bangunan makan Eyang jugo dan Sujono. Terdapat sebuah keraton yang diketahui milik Prabu Sri Kameswara, seorang Pangeran dari Keradaan Kediri yang beragaman Hindu.
Tak hanya itu saja di kawasan pesugihan, Gunung Kawi juga memiliki kendi yang berisi air bertuah. Air ini disebut mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa air bertuah ini sebagai tetesan dari sumur zam-zam.
Meskipun kerap sekali dikaitkan dengan ritual pesugihan, sebenarnya Gunung Kawi juga memiliki kearifan lokal dan nilai kebudayaan.