Stonehenge adalah salah satu misteri arkeologi terbesar di dunia. Situs ini terletak di Salisbury Plain, Inggris, dan terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dalam formasi yang menakjubkan. Namun, sampai saat ini, asal-usul batu raksasa ini masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teori yang telah muncul tentang asal-usul Stonehenge.
Salah satu teori yang paling diterima adalah bahwa Stonehenge dibangun oleh peradaban Neolitikum pada sekitar 2500 SM. Dalam periode ini, manusia mulai mengadopsi pertanian dan hidup secara tetap. Mereka juga memiliki pengetahuan tentang astronomi dan matematika, yang mungkin digunakan dalam pembangunan Stonehenge. Namun, masih belum jelas mengapa mereka memilih lokasi ini dan bagaimana mereka mengangkut batu-batu raksasa yang beratnya mencapai 50 ton.
Tujuan sebenarnya dari pembangunan Stonehenge juga masih menjadi misteri. Beberapa ahli berpendapat bahwa Stonehenge adalah tempat pemakaman, sementara yang lain percaya bahwa itu adalah tempat ibadah atau pusat keagamaan. Beberapa teori bahkan menghubungkannya dengan astrologi dan pengamatan langit. Namun, tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung teori-teori ini, sehingga tujuan sebenarnya dari Stonehengge tetap menjadi spekulasi.
Teknik Serta Peran Astronomi Dari Batu Stonehenge
Salah satu hal yang paling menakjubkan tentang Stonehengge adalah teknik pembangunannya. Batu-batu raksasa ini diangkut dari jarak yang cukup jauh, dan kemudian disusun dengan presisi yang luar biasa. Beberapa teori mengusulkan bahwa batu-batu ini diangkut menggunakan perahu atau rakit melalui sungai dan kemudian ditarik dengan menggunakan sistem roda atau balok-balok kayu. Namun, tidak ada bukti yang pasti tentang teknik pembangunan yang digunakan.
Satu teori menarik yang muncul adalah bahwa Stonehengge digunakan sebagai observatorium astronomi. Beberapa formasi batu di Stonehengge tampaknya terkait dengan gerakan matahari dan bulan, dan mungkin digunakan untuk mengamati perubahan musim dan siklus alam. Namun, ini hanya spekulasi dan tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung teori ini.
Meskipun Stonehenge telah menjadi objek penelitian dan spekulasi selama bertahun-tahun, misteri asal-usulnya masih belum terpecahkan. Teori-teori yang ada memberikan beberapa wawasan tentang pembangunan dan tujuan Stonehenge, tetapi tidak ada yang dapat dipastikan. Stonehenge tetap menjadi salah satu misteri arkeologi terbesar di dunia, menantang kita untuk terus mencari jawaban yang akurat dan memahami peradaban manusia masa lalu.