Pada tahun 1959, sekelompok sembilan pendaki yang terdiri dari mahasiswa Universitas Teknologi Ural di Rusia memutuskan untuk melakukan petualangan yang menantang di Pegunungan Ural. Mereka bermaksud untuk mencapai puncak Gunung Otorten, tetapi apa yang terjadi selanjutnya mengubah ekspedisi ini menjadi peristiwa yang mengerikan yang dikenal sebagai Dyatlov Pass Incident. Pendaki-pendaki ini dipimpin oleh Igor Dyatlov, seorang pemimpin berkharisma dengan pengalaman mendaki yang luas. Mereka memulai perjalanan mereka pada 23 Januari 1959 dan berencana untuk kembali dalam waktu dua minggu. Namun, ketika tanggal yang dijadwalkan tiba, mereka tidak memberikan tanda-tanda kemajuan sama sekali. Insiden dari Dyatlov Pass Incident banyak menimbulkan konsiprasi
Ini membuat kecemasan di kalangan keluarga dan teman-teman mereka, yang kemudian memberitahukan pihak berwenang tentang kehilangan mereka. Tim pencari yang terdiri dari anggota keluarga, teman-teman, dan petugas penegak hukum mulai mencari jejak para pendaki yang hilang.
Misteri semakin terperinci ketika otopsi mengungkapkan penyebab kematian yang tidak wajar. Beberapa korban dilaporkan meninggal akibat hipotermia, tetapi beberapa lainnya meninggal karena luka fisik yang parah, seperti patah tulang tengkorak dan kerusakan organ dalam. Yang lebih menyeramkan lagi, satu korban memiliki lidah yang hilang dan mata yang dikeluarkan dengan kekerasan.
Steleh Beberapa Hari Dilakukan Pencarian Intens Atas Kejadian Dyatlov Pass Incident
Setelah beberapa hari pencarian yang intens, tim akhirnya menemukan tenda yang ditinggalkan di lereng Gunung Kholat Syakhl. Yang membingungkan, tenda itu tampaknya telah ditinggalkan dengan cepat, dengan pakaian dan peralatan yang tercecer di sekitarnya. Tali tenda juga terlihat terburu-buru dipotong dari dalam. Semua ini menimbulkan pertanyaan mengenai kejadian apa yang membuat mereka meninggalkan tenda dengan cepat.
Tim terus mencari dan menemukan enam korban pertama dalam jarak sekitar 500 meter dari tenda. Mereka ditemukan dalam keadaan yang mengerikan, dengan tanda-tanda cedera yang parah di tubuh mereka. Beberapa memiliki tulang rusuk yang patah, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin telah terkena kekuatan yang besar. Namun, yang lebih membingungkan adalah bahwa tidak ada tanda-tanda perkelahian atau tanda-tanda kekerasan dari orang lain.
Penemuan yang lebih mengerikan terjadi ketika pendaki lainnya ditemukan beberapa bulan kemudian. Mayat Igor Dyatlov dan dua anggota tim lainnya ditemukan di dalam goa di dekat wilayah tempat mereka ditemukan pertama kali. Tubuh-tubuh ini mengungkapkan cedera tulang tengkorak yang sangat parah, seolah-olah mereka telah mengalami tekanan yang besar.
Selain itu, ada juga laporan tentang tingkat radiasi yang tidak biasa yang terdeteksi pada pakaian beberapa korban. Penyelidikan dilakukan oleh pihak berwenang, tetapi apa yang sebenarnya terjadi pada pendaki tersebut tetap misterius.
Ada beberapa hipotesis yang diperdebatkan tentang penyebab insiden ini. Beberapa berpendapat bahwa pendaki itu mungkin telah diserang oleh hewan buas setempat, seperti beruang, tetapi tidak ada bantahan yang mencukupi untuk mendukung hipotesis ini. Ada juga spekulasi tentang letusan gunung berapi atau peralatan militer rahasia yang mungkin terlibat dalam insiden ini.
Namun, sampai hari ini, Dyatlov Pass Incident terus menjadi misteri yang belum terpecahkan. Kisah mengerikan dari para pendaki yang hilang ini mencekam imajinasi dan tetap menjadi titik fokus dalam kisah misteri yang penuh teka-teki dan ketakutan.