Suku Aghori di India terkenal dengan tradisi mengerikan mereka yaitu memakan daging dan abu orang yang meninggal. Tradisi mengerikan yang dikenal dengan sebutan “tradisi India menyeramkan Memakan jenazah” ini telah menimbulkan rasa ingin tahu sekaligus rasa jijik dari orang-orang yang menemukannya. Meskipun beberapa orang mungkin menganggap praktik ini sulit untuk dipahami, penting untuk memahami makna budaya dan agama di baliknya.
Suku Aghori adalah komunitas kecil dan tertutup yang tinggal di kota Varanasi, terletak di bagian utara India. Mereka mengikuti bentuk agama Hindu yang berbeda, yang memuja Dewa Siwa, dewa kehancuran dan transformasi. Suku Aghori percaya bahwa dengan menentang norma-norma masyarakat dan menerima kematian dan pembusukan, mereka dapat mencapai pencerahan dan pembebasan spiritual.
Salah satu ritual paling kontroversial yang dilakukan oleh suku Aghori adalah konsumsi daging manusia. Mereka percaya bahwa dengan memakan orang mati, mereka dapat menaklukkan rasa takut akan kematian dan melampaui keterbatasan tubuh fisik. Bagi mereka, tubuh manusia hanyalah wadah sementara, dan dengan menelannya, mereka menyatu dengan Tuhan.
Untuk menjadi seorang Aghori, seseorang harus menjalani pelatihan ketat dan penebusan dosa di bawah bimbingan seorang guru. Mereka diharapkan untuk meninggalkan semua harta benda dan menjalani kehidupan yang sederhana dan tidak terikat. Suku Aghori sering tinggal di tempat kremasi, bermeditasi dan melakukan ritual yang dikelilingi abu dan tulang.
Konsumsi daging manusia bukanlah hal biasa di kalangan suku Aghori. Biasanya disediakan untuk ritual tertentu dan diyakini memiliki kekuatan mistik. Mereka berpendapat bahwa memakan daging orang yang meninggal dapat menyembuhkan penyakit, menyembuhkan penyakit, dan memberikan kemampuan supranatural. Namun, penting untuk disebutkan bahwa mengonsumsi daging manusia adalah ilegal di India dan dianggap sebagai tindak pidana.
Guna Menjadi Suku Aghori India Dianjurkan Untuk Memakan Dagging Manusia
Suku Aghori juga melakukan praktik lain yang dianggap aneh dan tabu menurut standar masyarakat. Mereka sering menutupi tubuhnya dengan abu, memakai tulang binatang sebagai hiasan, dan mengelilingi dirinya dengan tengkorak manusia. Tindakan-tindakan ini mengejutkan dan mengganggu rata-rata individu, tetapi bagi suku Aghori, tindakan-tindakan ini melambangkan ketidakkekalan hidup dan sifat sementara tubuh manusia.
Penting untuk dipahami bahwa keyakinan dan praktik suku Aghori berakar kuat pada warisan agama dan budaya mereka. Meskipun hal ini mungkin mengejutkan dan mengerikan bagi sebagian orang, penting untuk mendekati mereka dengan pikiran terbuka dan menghormati tradisi mereka. Suku Aghori mengikuti jalur yang berupaya menantang norma-norma masyarakat dan mengeksplorasi misteri kehidupan, kematian, dan spiritualitas.
Tradisi kontroversial suku Aghori telah menarik perhatian besar dari seluruh dunia. Beberapa orang melihat mereka sebagai penganut mistik sesat yang terlibat dalam ritual mengerikan, sementara yang lain melihat mereka sebagai pejuang spiritual dalam perjalanan tidak konvensional menuju pencerahan. Terlepas dari penafsiran seseorang, suku Aghori dan tradisi mengerikan mereka dalam mengonsumsi daging manusia meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang bertemu dengan mereka.
Kesimpulannya, suku Aghori di India mempraktikkan tradisi yang dikenal sebagai “tradisi menyeramkan Memakan jenazah”, yang melibatkan konsumsi daging dan abu manusia. Meskipun praktik ini mungkin tampak mengerikan bagi orang luar, penting untuk memahami signifikansi budaya dan agama bagi suku Aghori. Keyakinan dan ritual mereka menantang norma-norma masyarakat dan mencari pembebasan spiritual. Meskipun praktik Aghori mungkin sulit untuk dipahami, penting untuk melakukan pendekatan dengan rasa hormat dan pikiran terbuka. Entah seseorang memandang mereka sebagai mistikus atau individu yang mengerikan, suku Aghori dan tradisi mereka tentu saja menimbulkan reaksi keras dan meninggalkan bekas yang tak terhapuskan pada siapa pun yang bertemu dengan mereka.